Defisit anggaran merujuk pada situasi dimana pemilik bisnis mengalami pengeluaran yang lebih banyak dibandingkan dengan pemasukan yang jika tidak diselesaikan dengan baik akan menjadi utang yang membahayakan kelangsungan bisnis. Penumpukan utang yang tidak terselesaikan akan meningkatkan risiko gagal bayar karena peningkatan suku bunga yang semakin besar. Kondisi ini membuat perusahaan bisa pailit yang berdampak pada penurunan tingkat kepercayaan pelanggan dan mitra kerjasama bisnis.
Kondisi ekonomi global yang tidak menentu membuat Anda harus selangkah lebih maju untuk bisa mengantisipasi terjadinya kondisi krusial. Defisit anggaran adalah kondisi krusial yang sangat mungkin terjadi ditengah persaingan bisnis yang cukup ketat. Langkah pertama adalah dengan mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya defisit. Simak selengkapnya dibawah ini!
Penyebab Defisit Anggaran
Kondisi keuangan yang sulit membuat perusahaan harus bisa mengidentifikasi penyebab terjadinya defisit anggaran. Berikut ini beberapa penyebab defisit anggaran yang sering terjadi dalam perusahaan diantaranya:
1. Manajemen Keuangan yang Buruk
Penyebab pertama perusahaan mengalami defisit anggaran adalah karena faktor internal atau manajerial. Sistem manajemen keuangan yang buruk membuat perusahaan tidak bisa mengontrol arus kas sehingga lebih konsumtif dan boros.
2. Beban Bunga Hutang
Hal yang wajar ketika perusahaan memiliki utang dengan pihak lain, baik itu untuk tujuan produksi maupun tujuan lain. Pengelolaan utang yang tidak terkendali dan tidak termonitor dengan baik membuat perusahaan berpotensi memiliki beban bunga utang yang terus meningkat. Semakin lama perusahaan membayar utang, maka beban bunga yang didapat akan semakin besar. Jika tidak diminimalisir maka akan mengganggu arus kas perusahaan dan justru berdampak pada kekurangan biaya membayar.
3. Pemerintahan
Faktor eksternal terbesar berasal dari lingkungan operasional perusahaan dalam hal ini terkait dengan pemerintahan. Kondisi ekonomi secara nasional dan juga aturan yang diterapkan pemerintah bisa memicu masalah defisit anggaran pada perusahaan. Kebijakan pemerintah terkait aturan fiskal membuat perusahaan harus beradaptasi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang mendesak dan mendadak.
Dampak Defisit Anggaran
Tidak adanya anggaran tentu saja membawa dampak pada beberapa sektor yang terlibat diantaranya:
1. Perseorangan
Defisit anggaran membawa dampak dalam skala kecil mulai dari perseorangan atau skala keluarga. Dalam skala ini, kreditur biasanya melakukan penagihan dengan mendatangi langsung pihak pengutang atau menghubungi melalui telepon. Selain itu, memiliki utang akan menurunkan nilai kredit yang berdampak pada sulitnya mengajukan kredit lanjutan.
2. Bisnis
Pada bidang bisnis atau perusahaan, defisit anggaran berdampak pada penurunan peringkat nilai saham perusahaan atau obligasi atau junk bonds. Dengan menurunnya peringkat saham, membuat perusahaan akan mengalami kondisi mendapat suku bunga yang lebih tinggi untuk bisa mengajukan kredit atau pinjaman. Tentu saja jika tidak tertangani dengan baik, pihak bisnis bisa tidak mendapatkan pinjaman karena tidak mampu membayar suku bunga yang akibatnya bisa membuat bisnis menjadi pailit.
3. Pemerintahan
Kondisi defisit anggaran menguntungkan wajib pajak dan juga masyarakat dari sisi pemerintahan. Pemerintah ingin posisi mereka diharapkan oleh masyarakat dan akhirnya mereka bisa menyediakan layanan dan membelanjakan anggaran. Namun, defisit anggaran ini membebani negara dengan menambah utang negara.
Cara Mengatasi Defisit Anggaran
Dalam bisnis, defisit anggaran adalah momok yang bisa saja menjadi kenyataan. Untuk mencegah dan mengatasi defisit anggaran berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
1. Catatan Anggaran
Rapi dan transparan dalam pencatatan anggaran memiliki manfaat yang baik untuk perusahaan Anda. Pencatatan transaksi keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran akan membantu Anda melakukan monitoring dan mengontrol anggaran keuangan. Catatan anggaran bisa Anda gunakan untuk melakukan penyesuaian dan skala prioritas pengaturan keuangan perusahaan.
2. Monitor Pengeluaran
Catatan keuangan yang baik bisa digunakan untuk memonitor dan membatasi pengeluaran sehingga tidak memperbesar risiko peningkatan utang. Berdasarkan data catatan tersebut, mulailah untuk melakukan evaluasi pengeluaran dan melakukan penghematan sesuai skala prioritas.
3. Dana Darurat
Dana darurat memiliki fungsi untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Memiliki dana darurat perusahaan membantu Anda untuk bisa menyelamatkan perusahaan dari kondisi paling ekstrim dari bisnis yaitu pailit. Dana darurat bisa dialokasikan untuk alternatif sumber dana jika para investor tidak memberikan bantuan pinjaman ketika mengalami defisit.
4. Meningkatkan Pendapatan
Cara untuk menghindari defisit anggaran adalah dengan meningkatkan pendapatan bisnis. Usahakan untuk selalu memiliki peningkatan target pendapatan pada setiap periodenya untuk menjaga bisnis dari risiko tidak terduga yang membuat Anda kehabisan dana.
Defisit anggaran perusahaan bisa terjadi kapanpun yang artinya Anda harus siap karena menjadi bagian dari risiko bisnis.
Sumber : https://dahsyat.com/artikel/defisit-anggaran/